Hanya Pada ALLAH

Hanya Pada ALLAH
Assalamu'alaikum wr wb

Ahad, 24 Mei 2009

TAARUF DENGAN PERUBATAN JAWI

TA’ARUF DENGAN PERUBATAN JAWI

Perubatan Jawi diasaskan oleh Tn Hj Ismail bin Haji Ahmad dari Malaysia. Perkataan Jawi diambil dari tempat kelahirannya yaitu Kampung Jejawi, suatu daerah yang terletak di negeri Perlis, bagian utara Semenanjung Malaysia (Malaysia Barat). Negeri Perlis merupakan suatu negeri bagian dari Kerajaan Malaysia yang bersempadan langsung dengan negara Thailand. Hal inilah yang menyebabkan Perubatan Jawi dipengaruhi oleh kaidah perubatan Thailand.

Tn Hj Ismail bi Hj Ahmad sentiasa mendapat bimbingan dari saudara tertua ibunya yaitu seorang pengamal perubatan herba terkenal, bernama Haji Ahmad bin Husein atau dikenali dengan Haji Mat bin Husein atau sering disebut sebagai ”Pak Long”.

Tn Hj Ismail bin Hj Ahmad juga merupakan seorang graduan dari Universiti Pertanian Malaysia (UPM) dalam jurusan pertanian(agriculture). Ditambah dengan bertahun-tahun pengalaman di dalam bidang perubatan herba serta lawatan (muhibah), latihan, seminar, bengkel kerja, serta berbagai-bagai jenis kursus di dalam dan luar negara telah berjaya menghasilkan satu seni perubatan mujarab yang dikenali sebagai “Perubatan Jawi”.

Tn Hj Ismail bin Hj Ahmad berkahwin dengan Puan Hajjah Norhayati binti Ahmad pada tahun 1986, dan sejak 2 tahun dari perkahwinan mereka, Perubatan Jawi mula diperkembangkan dengan menggunakan nama “ Perubatan Tradisional Al Wahida” yang beralamat di No. 27, Batu 1, Jln. Mata Ayer, Perlis, Malaysia.
Kejayaan kaedah perawatan ini telah diakui oleh ribuan pengguna yang pernah mencuba dan mengamalkan herba ini. Untuk merialisasikan Perubatan Jawi di tengah-tengah kelompok masyarakat akhirnya lahirlah sebuah Institut Latihan Herba Al Wahida atau lebih dikenali dengan “INTIBAH”.

Kata Jawi juga merupakan kepanjangan dari :
J adalah Jejawi : Nama sebuah kampung di Perlis, Utara Semenanjung Malaysia
(Malaysia Barat), tempat perubatan tersebut dikembangkan.
A adalah Alamiah : Perubatan ini menggunakan bahan-bahan alami sebagai salah
satu sumber perubatan herba.
W adalah Wathan : atau negeri, artinya menekankan penggunaan bahan-bahan
Alamiah yang berasal dari dalam negeri dimana penyakit itu
Terjangkit.
I adalah Ilahiyah : Meletakkan unsur Ilahiyyah sebagai sumber perubatan. Jadi
Perubatan itu bersumber dari Al Quran dan As Sunnah.


1. KEKUATAN FITRAH.

Sesungguhnya Allah telah membekali setiap manusia dengan suatu kekuatan Fitrah (alami) yang boleh digunakan untuk menolak serta menyembuhkan secara otomatis setiap penyakit yang menyerang dirinya. Kekuatan tersebut dalam dunia kedokteran dikenal dengan sistim imuniti (daya tahan tubuh). Ia berfungsi menghalau masuknya berbagai penyakit yang datang dari luar tubuh baik yang berupa bakteri, virus, atau patogen-patogen luar.

Peristiwa pembekalan tersebut Allah sebutkan di dalam Al Quran secara jelas agar umat manusia menjadikas modal awal dan utama dalam menghadapi kehidupan di dunia yang penuh halangan dan rintangan menuju jalan yang lurus.
Rasulullah SAW bersabda :

” Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, Allah akan memelihara dirinya dari bahaya dunia sebagaimana salah seorang kalian memelihara orang sakit dari bahaya makanan dan minuman ”

Q.S Al ’Araaf 7 :172.

” Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Rabbmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Makna Rabbun yang berasal dari kaliamt Ar Rabb menurut ustadz Abul A’la al Maududi dalam sebuah kitabnya, menyebutkan ada 4 makna yang minimal harus difahami oleh umat Islam, yaitu :

1. Al Kholiq maknanya Pencipta.
2. Al Mudabbir maknanya Maha Pengatur.
3. Al Maslih maknanya Fasilitator.
4. Asy Syaidul Matho’a maknanya Pemimpin satu-satunya yang harus dita’ati.

Apabila difahami oleh setiap umat manusia, dan manusia tidak mengganti 4 hal di atas dengan yang lainnya, maka Allah akan menjamin manusia tersebut dengan suatu anugerah yang tiada taranya.

Q.S Fushilat 41 : 30

”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

MODAL TAMBAHAN

Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Ketika awal dari kelahiran kita Allah melengkapi setiap manusia dengan perlengkapan yang boleh digunakan untuk menjalankan suatu tugasan utama yakni bersyukur kepada Nya.

Q.S An Nahl 16 : 78.
” Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”

Keindahan tugasan syukur yang dijalankan manusia adalah ketika ditambahnya kenikmatan oleh Allah SWT, yang pada akhirnya membawa kebahagian yang hakiki, yaitu kebahagian di dunia dan di akhirat.

Q.S Ibrahim 14 : 7.

” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih."


FAKTOR KESEMBUHAN


ASPEK SPIRITUAL.

Kepada pasien perlu selalu dilakukan pembinaan spiritual sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu selalu meletakkan segunung harapan kepada setiap pesakit bahwa,

Rasulullah SAW bersabda :

ان الله ا نزل الداء والد واء و جعل لكل داء د و اء فتداوواولا تتداووا
با لمحرم (رواه ا بو داود)
“ Sesunnguhnya Alloh menurunkan penyakit dan obatnya, menciptakan obat untuk setiap penyakit, karena itu hendaklah kalian berobat, tetapi jangan berobat dengan sesuatu yang haram.”
(HR. Abu Daud r.a, Hadits Hasan, dari Abu Darda)

Yakinkan sekali lagi, hanya dengan zikrullahlah hati akan menjadi tenang, dan ajaklah mereka melakukan amalan yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya, yaitu antara lain :

1. Almatsurat.
2. Zikir Nabi Yunus a.s “ Laa Ilaha illa anta Subhanaka inni kuntu minadz
zolimin” berkali-kali.
3. Sholat Tahajud.
4. Membaca Aquran siang dan malam.
5. Bershodaqoh / infaq.
6. Mengikuti Ta’lim.
7. Sabar dan Sholat

ASPEK MENTAL.

Kebanyakan pesakit gagal melihat penyakit sebagai bunga-bunga kasih Allah kepada mereka. Mereka selalu memikirkan yang hilang pada diri mereka sementara dirinya lupa masih banyak lagi karunia yang tersisa pada mereka, Akhirnya mereka mencari alternatif lain selain ajaran Allah dan RasulNya, mereka lupa kepada sabar dan sholat sebagai penolong yang Allah anjurkan dalam Al Qur’an, mereka mengambil Yoga, Reiki, Jampi-jampi syirik, Jimat dan lain-lainnya sebagai jalan yang mereka kira boleh menyembuhkan penyakitnya.
Naudzubillah,

Q.S Al Baqarah 2 : 43-44

”,Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”

Q.S Fathir 35 :10.

”Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik[1249] dan amal yang saleh dinaikkan-Nya[1250]. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur”

Q.S Ali Imran 3 : 85.

” Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”


ASPEK EMOSIONAL.

Salah satu penawar yang mujarab adalah terkendalinya emosi, yaitu salah satunya dengan Shoum, hindari marah, jadilah orang yang pemaaf serta tidak berlebih-lebihan dalam segala hal.

Q.S Ali Imran 3 ; 133-135.

” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,”
”(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. “
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”


Q.S Al ’Araaf 7 : 31.

” Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”


ASPEK FISIKAL.

Tubuh manusia adalah faktor utama yang terbentuk dari sumber yang halus dan lembut. Penggunaan bahan kimia dapat merusak struktur sel yang halus tersebut dan akan bertentangan dengan keharmonisan yang menjadi syarat untuk mencapai kesembuhan.

Faktor alami seperti yang dimiliki herba ubatan memungkinkan terpenuhinya syarat tercapainya kesehatan atau keharmonian, Hal ini dikarenakan adanya kesamaan sifat asal/sumber bahan baku dari penciptaan manusia dan herba dari tanah dan banyak mengandung air.

Faktor fisikal lainnya adalah berkualitasnya pola hidup manusia dari mulai aktifitas sehari-harinya di siang hari hingga istirahatnya di malam hari.

Q.S Yunus 10 : 67

” Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar”
Faktor fisikal yang lainnya harus disinergikan seperti Allah sinergikan therapi-therapinya di dalam Al Quran, sungguh suatu pelajaran yang tidak kita dapatkan di dalam kitab apapun selain Kitabullah.

Hubungan therapi air, herba dan AlQuran telah disebutkan Allah SWT di dalam Q.SAth Thariq 86:11-14.

” Demi langit yang mengandung hujan , dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil, dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. ”

Q.S Al Anfaal 8 : 11

” (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kakimu.”

Tiada ulasan:

Catat Ulasan