Hanya Pada ALLAH

Hanya Pada ALLAH
Assalamu'alaikum wr wb

Ahad, 24 Mei 2009

PERUBATAN JAWI

2. PERUBATAN JAWI.

Perubatan Jawi berasaskan Ilahiah artinya hanya ingin segala sesuatunya bersandarkan kepada tuntunan Allah dan RasulNya saja, Sehingga tidak perlu dipertentangkan antar Perubatan Jawi dengan metode Thibbun Nabawi.

Perubatan Jawi mengikuti siroh perjuangan Rasulullah SAW yang tahap perjuangannya diawali dengan membentuk komunitas regional di Yatsrib selama 13 tahun.
Perintah Allah kepadanya untuk ” Konsolidasi internal di Yatsrib ” telah memperkuat potensi Rasulullah bersama para sahabatnya untuk melanjutkan tahapan perjuangan selanjutnya, yaitu mencapai ” Futuh Mekah ”.

Rasulullah SAW membentuk ” Piagam Madinah ” , suatu undang-undang regional yang tidak mengikat umat Islam di Mekah ataupun di Habsyi, tetapi khusus untuk umat Islam di Yatsrib / Madinah.
Undang-undang tersebut telah menghantarkan para penduduknya yang heterogen menuju masyarakat manusia yang terideal, dan belum pernah terulang lagi dalam sejarah Islam ataupun sejarah manusia. Hal ini terbukti dengan pendapat seorang ahli sejarah Islam yang beragama kristen katolik, dia katakan ” aku belum pernah mendapatkan dalam sejarah Islam ataupun sejarah manusia sekalipun, suatu tatanan masyarakat yang begitu ideal kecuali masyarakat manusia yang pernah dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.”

Perubatan Jawi dengan disiplin ilmu yang dimilikinya, dan dipengaruhi oleh tuntunan Allah dan RasulNya berjalan sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat melayu yang kental dengan kereligiusannya telah memikat berbagai kalangan maupun golongan tetapi tidak mengikat umat Islam yang berada dimana-mana.
Perubatan Jawi semacam menjadi ”Piagam Madinah” yang persamaannya sebagai lambang pengikat bagi komunitas yang mungkin diikat untuk selanjutnya menjadi potensi yang akan diarahkan kepada tahapan perjuangan Islam selanjutnya.

Berangkat dari keyakinan kepada Allah dan RasulNya, walau usianya yang masih relatif muda, dengan potensi komunitas yang masih serba sederhana, Perubatan Jawi
telah melangkah cukup jauh sehingga dengan ijin Allah telah melahirkan ribuan herbalis muslim perubatan jawi yang mengamalkan metode Thibbun Nabawi.

Dasar pemikiran perubatan jawi adalah Kitabullah wa Sunnaturrosul,

Q.S Al Baqarah 2 : 208
Q.S Al Baqarah 2 : 168
Q.S Al Baqarah 2 : 172
Q.S Al Mujadilah 58 : 20-22
Q.S Muhammad 47 : 7
Q.S Ali Imran 3 : 146
Q.S At Taubah 9 : 111-112
Q.S Al Maidah 5 : 54-56
Q.S An Nisaa 4 : 26-29
Q.S Al Baqarah 2 : 120-121
Q.S Al Maidah 5 : 67-68

Hadits-hadits Rasulullah SAW,

Rasulullah SAW bersabda :

ان هذا الدين متين فاؤغلوه برفق

“ Sesungguhnya Islam adalah Dien yang teguh, maka hendaklah kamu mendalami dengan cermat “.

ان الله يحب احدكم اذا عمل عملا ان يتقنه

“ Sesungguhnya Allah menyukai seseorang dari kalian yang jika beramal maka amalnya cemerlang (cermat dan teliti) “

من احيا سنتي فقد احبني و من احبني كان معي في الجنة





3. SUMBER PERUBATAN JAWI.

Allah SWT berfirman di dalam Q.S Yunus 10 : 57-58.
” Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
” Katakanlah: ”Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”

Rasulullah SAW bersabda :
” Gunakanlah dua kesembuhan : Madu dan AlQuran”
(HR Ibnu Majah dan Al hakim)




4. PRINSIP-PRINSIP PENGAMALAN HERBA HPA.
PERKARA ASAS DALAM PERUBATAN JAWI


1. Perubatan Jawi berasaskan kepada sumber ilahiyah, maknanya perkara asasnyapun tidak boleh keluar dari ajaran Allah dan RasulNya.
2. Keyakinan,
3. Obat yang halalan thoyyiban,
4. Menjauhi Mudharat,
5. Bebas dari Taqlid, Bid’ah dan Khurafat,
6. Berusaha mencari hal yang terbaik,
7. Mengambil sebab melalui ikhtiar (berusaha) serta tawakal (berserah diri).


PRINSIP-PRINSIP PENGAMALAN HERBA HPA

1. Memahami sumber terjadinya penyakit.
• Dalam kajian fisikalnya, ada 4 hal punca (sumber) penyakit :
1. Toksid (racun) yang tertimbun dalam tubuh.
2. Ketidakseimbangan suhu.
3. Ketidakseimbangan angin.
4. Ketidakseimbangan pikiran.


Dalam kajian Herba HPAnya ada 4 langkah penyelesaiannya, yaitu :

1. Punca Toksid diselesaikan dengan herba yang bersifat detoksifikasi, yaitu dikenal dengan program D’Tork.
2. Punca Suhu diselesaikan dengan penggunaan herba dieuretik, yaitu herba yang boleh melakukan proses Heat Cleansing, dikenal sebagai program D’Heat.
3. Punca Angin diselesaikan dengan herba yang bersifat Karminatif, yaitu dikenal dengan program D’Karm.
4. Punca Pikiran diselesaikan melalui pengubatan yang menyeluruh (Total Healing), yaitu pendekatan yang mengarahkan kepada perbaikan rohani dengan ta’lim bersama herba yang mengandung Vitamin C mega dosis.

2. Memahami herba ubatan (Tumbuhan Ubat).

Pada mulanya istilah herba ubatan dikaitkan dengan tumbuhan yang tidak berkayu, tetapi kini perkataan herba ubatan telah merujuk kepada tumbuhan – tumbuhan yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan terapeutik, seperti :
• Mengkudu ( Morinda citrifolia) yang mengandung morindin sebagai bahan anti kanker,
• Pegaga (Centela asiatica) yang mengandung asiaticoside yang berguna untuk masalah kulit dan meningkatkan aktifitas otak (pikiran/IQ)


3. Memahami Klasifikasi Herba Ubatan.

Herba Pahit.
Adalah herba yang melakukan detoksifikasi terutama di hati, contoh herba pahit adalah pokok empedu (Endrograpis paniculata). Herba pahit perlu disinergikan dengan herba yang mempunyai sifat melawaskan atau melancarkan pembuangan air besar.

Herba Dingin.
Adalah herba yang dapat membuang haba (tenaga badan) yang berlebihan di badan. Biasanya herba-herba ini akan mengeluarkan panas melalui urine (air kencing), tindakan ini disebut dieuretik, yaitu dengan mengeluarkan air kecil, haba (tenaga badan) dalam badan akan distabilkan.

Herba Panas.
Adalah herba yang diberikan kepada pesakit yang sejuk (dingin). Kebanyakan herba panas berasal dari jenis herba yang mempunyai minyak meruap atau asiri, contoh Teja (Cinnamomum iners).
Gejala sejuk atau dingin sering dihubungkan dengan masalah angin dalam tubuh.

Herba Pelawas.
Salah satu fokus pengambilan herba adalah menghilangkan keracunan di dalam gastro usus. Sembelit salah satu implikasi daripada toksid. Cirit birit juga menunjukkan toksid yang terlalu tinggi. Penggunaan serat sepaert selulos atau fiber, pektin, morindin dalam mengkudu menolong menyelesaikan banyak masalah seperti darah tinggi, sembelit, wasir, kanker, apendistis, jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, obesitas dan penyakit-penyakit usus seperti divertikulitis, kencing manis, dan sebagainya.



4. Memahami Rukun Penyembuhan

• Tawakal dan Keyakinan (tanpa ragu-ragu).
• Amalan Yang Berterusan.
• Munculnya Krisis Kesembuhan (Healing Crisis)
• Dosis yang Mencukupi.

5. Memahami Aspek Utama penggunaan Herba Ubatan.

1. Keberkesanan (khasiat)
2. Cara Penggunaannya.
3. Cara Tindakan (sinergi)
4. Waktu Pengamalannya.

6. Memahami keseimbangan Mikriflora
Salah satu perkara yang diambil dalam perawatan herba adalah keseimbangan mikroflora atau mikrobial yang diperlukan tubuh. Kebiasaan apabila seorang pesakit menghadapi kesakitan yang lama atau mengambil antibiotik.

7. Memahami Sebab-sebab Herba Tidak Berkesan.

1. Masalah ”Mind Set”
2. Tekanan atau Stress.
3. Pengambilan air yang tak mencukupi.
4. Penggunaan yang tidak berkelanjutan.
5. Pengikatan dan Pembuangan.
6. Dosis yang tidak mencukupi.

8. Memahami yang perlu dibantu dalam mengkonsumsi Herba.

1. Orang yang badannya kurus.
2. Orang yang sudah tua.
3. Anak-anak.

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERAWATAN.

1. Keikhlasan Perawat.
2. Pengalaman.
3. Tahap Penyakit.
4. Amalan berterusan.
5. Keyakinan Pengguna.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan